Sedang dalam editing redaksi
Archive for the ‘Life Diary’ Category
Posted by postinus pada November 8, 2011
Posted in Life Diary | Dengan kaitkata: My Life Story | 1 Comment »
Reaksi Positif
Posted by postinus pada Maret 28, 2010
Oleh Postinus Gulö
Ada rumus jitu Bong Candra meraih kesuksesan yakni K+R=H. Kondisi + Reaksi = Hasil. Apa maksudnya? Ada banyak orang yang mengeluh. Mereka dilanda berbagai masalah. Dilanda berbagai macam peristiwa pilu. Nah…ini adalah kondisi. Pertanyaannya bagaimana reaksi orang yang bersangkutan. Jika reaksinya positif, dalam arti pengalaman itu ditanggapi sebagai cambuk untuk berjuang dan bukan malah kendor semangat, maka kita pasti tahu hasilnya. Orang bersangkutan akan menjadikan peristiwa itu sebagai pedobrak harapan, perangsang daya kreativitasnya. Semangatnya tidak kendor. Dengan penuh keyakinan ia sadar bahwa ia mampu menyelesaikannya. Tetapi jika reaksinya negatif. Dalam arti ia semakin tidak percaya diri dan putus asa, maka hasilnya: orang bersangkutan pasti stress dan bahkan gelap melihat masa depannya.
Ingat, biar kondisi negatif asalkan reaksi positif maka hasil yang kita alami pasti positif. Tetapi jika kondisi positif tetapi reaksi biasa-biasa saja, maka hasilnya juga biasa-biasa saja. Tidak ada yang lebih! Jika kondisi mendukung (positif) tetapi reaksi kita negatif maka hasilnya negatif. Kondisi positif ditanggapi reaksi positif akan membuahkan hasil maksimal. Dewasa ini, banyak orang yang bunuh diri, karena reaksi mereka menangggapi kondisi mereka cenderung negatif. Maka jalan pintas dianggap pantas: bunuh diri. Ini kan bahaya. Mereka menutup pintu peluang bagi diri mereka sendiri.
Seorang tokoh kondang yang mampu memahami realitas secara positif. Ia adalah Mohammad Natsir (1908-1993). Pengalaman direndahkan dan diejek ia terima di sekolahnya, Algemene Middelbare School (AMS), Bandung. Seorang gurunya di sekolah itu sering mengejeknya bahwa ia kurang fasih bahasa Belanda. Akan tetapi, Natsir tidak minder. Natsir yang mampu mengartikulasikan hidupnya secara arif lantas bersemangat untuk selalu belajar bahasa dan membaca berbagai literatur buku. Ia bercita-cita membuktikan bahwa dirinya tidak sebodoh yang disangka gurunya. Dan benar. Realitas membuktikan. Natsir menjadi sosok yang disegani. Wawasannya luar biasa. Soekarno terkagum-kagum akan pengetahuan dan kesantunan politiknya. Natsir menjadi sosok yang fasih bahasa Belanda. Bahkan bahasa Latin ia kuasai.
Natsir adalah tokoh bangsa Indonesia yang patut kita teladani. Kemampuannya menangkap hakekat realitas adalah butir nasehat penting bagi kita. Natsir tidak terpuruk menghadapi berbagai represi dari luar. Ia mampu dan mantap menghadapi realitas meminderkan. Hidupnya mengalir di atas realitas ketidak-menentuan. Hidupnya selalu di samudera perjuangan. Akan tetapi, Natsir sadar bahwa membuktikan kemampuan lebih penting daripada menyalahkan orang lain. Ia sadar bahwa lebih penting menyalakan api perjuangan daripada berusaha memadamkan api ejekan lawan. Natsir menjadikan ejekan gurunya sebagai motivasi meraih kesahajaan hidup. Kita pun bisa seperti Natsir!
Posted in Life Diary, Motivasi | Dengan kaitkata: pikiran positif, Sikap Positif | Leave a Comment »
Rahasia Sukses
Posted by postinus pada Maret 28, 2010
Oleh Postinus Gulö
Bagi Ralp Waldo Emerson rahasia utama kesuksesan adalah kepercayaan diri (self-trust). Rasa-rasanya benar. Kepercayaan dirilah yang mendorong kita berinisiatif, melangkah, berani berjuang, berani memilih dan memutuskan untuk bertindak. Artinya, kepercayaan diri inilah yang menggerakkan, mendorong, meneguhkan, dan meyakinkan kita bertindak.
Sebaliknya adalah keragu-raguan. Keragu-raguan menghambat kita bertindak. Tidak berani memutuskan. Tidak berani memilih. Maka orang yang ingin sukses adalah orang yang berani memilih dan membuat keputusan. Orang yang berani memilih adalah orang yang memiliki kepercayaan diri, tidak ragu-ragu, dan tidak rendah diri. Ia melihat dirinya mampu meraih kesuksesan walau melewati tantangan berat. Positif melihat kemampuannya. Optimis!
Setiap manusia telah dianugrahi keistimewaan oleh Allah. Rahmat keistimewaan itu antara lain akal budi dan kehendak bebas. Akal budilah yang memampukan manusia kreatif, mampu memecahkan masalah, mampu memanfaatkan peluang meraih kesuksesan. Kehendak bebas adalah rahmat berharga. Berkat rahmat ini manusia menjadi makhluk yang mampu memilih, dan berani memutuskan, sekaligus sadar akan konsekuensi atas pilihan dan keputusannya.
Apa yang telah dipilih setia diperjuangkan. Konsisten dijalankan. Menerima konsekuensi yang ditimbulkannya. Harus disadari bahwa pilihan tidak selalu sesuai dengan idealisme atau harapan awal. Harus disadari bahwa kadang kita mengalami kegagalan pada pilihan kita. Itu kerikil hidup. Itu hiasan yang membuat menarik hidup. Jangan kendor semangat. Orang yang tak pernah gagal adalah orang yang tak pernah mencoba. Orang yang tak pernah salah adalah orang yang tak pernah berusaha. Kalau tidak pernah mengalami kegagalan, kita tak merasakan begitu berharganya kesuksesan itu. (By Postinus Gulö).
Posted in Life Diary, Motivasi | Dengan kaitkata: Kunci sukses adalah kepercayaan diri | 3 Comments »
Aneh Tapi Memikat
Posted by postinus pada Maret 28, 2010
Oleh Postinus Gulö
Pada zaman industri kebanyakan orang sukses adalah orang berpendidikan. Orang yang menguasai IPTEK. Orang tak terdidik akan terpuruk dan kalah bersaing. Akan tetapi, banyak orang yang belum sadar bahwa era industri telah usang, tidak selalu menentukan lagi. Dewasa ini, gelar belum tentu menjadi jaminan suksesi hidup. Banyak penganggur justru bergelar sarjana.
Banyak orang sukses karena ia sungguh terlibat dalam apa yang ia geluti. Keterlibatannya bukan sekedar mengetahui melainkan nyemplung ke dalamnya. Ia bukan hanya mengetahui dan menemukan cara mencapai sukses itu tetapi ia sekaligus mampu menjalankannya, mengomunikasikan/mendialogkannya kepada yang lain. Orang semacam ini, sadar bahwa jika ia melakukan apa yangt tidak dilakukan orang lain, ia akan mendapatkan apa yang tidak didapat orang lain. Ia sadar bahwa usaha-usaha yang ia lakukan akan menentukan hasil yang ia terima. Maka, orang ini sadar bukan sekedar mengetahui teori tetapi mampu menerapkan teori itu.
Era selanjutnya adalah era informasi. Dalam era ini, kebanyakan orang yang sukses adalah orang yang mampu mengomunikasikan dirinya. Internet menjadi semacam universitas. Setiap orang bisa mengakses informasi di mana dan kapanpun. Maka tidak heran jika dewasa ini banyak mahasiswa yang dikeluarkan dari universitas karena “dianggap bodoh”, tetapi ternyata di dunia kerja mereka sukses. Pendidikan memang penting, gelar memang penting, tapi jangan lupa bahwa komunikasi itu penting. Biarpun ia seorang sarjana tetapi kalau orang tidak tahu bahwa ia sarjana ia sama saja dengan sampah. Cara agar orang mengetahui kualitasnya adalah hasil “kreativitasnya” dikomunikasikan kepada orang lain.
Belum selesai era informasi, era baru datang: era konseptual. Pada era konseptual. orang yang sukses adalah orang yang kreatif, orang yang aneh. Aneh bertindak, aneh berpikir, aneh berkomunikasi. Artinya ia tampil beda dari yang biasa. Unik tapi mengesankan. Aneh tapi memikat. Ganjil tapi inspiratif. (By Postinus Gulö).
Posted in Life Diary, Motivasi | Leave a Comment »
Berani Berubah
Posted by postinus pada Maret 27, 2010
Oleh Postinus Gulö
Berubah itu berisiko tetapi jauh lebih berisiko jika tidak berubah. Kalimat itu menjadi topik perbincangan di Radio Elshinta tanggal 13 Januari 2010. Pembicara adalah Bob Candra, motivator nomor 1 termuda se-Asia. Saya setuju pendapat itu. Orang yang mampu berubah adalah orang yang kreatif. Cara berpikir dan tindakannya setiap saat terus berubah-berkembang demi mencapai kesuksesan. Dikala ia berjuang meraih kesuksesan ia melakukan banyak kreativitas. Bukan hanya itu-itu saja. Oleh karena itu, ia butuh perubahan pikiran dan tindakan.
Saya teringat kisah hidup saya. Setelah SMP saya bersikukuh untuk melanjut ke SMA. Akan tetapi ditentang orangtua. Dengan sikap persuasif dan asertif saya mencoba mengubah cara berpikir orangtua saya agar mereka mau menyekolahkan saya. Saya mengerti, keadaan ekonomi orangtua saat itu termasuk buruk. Maka mereka tidak berani untuk menyekolahkan saya. Mereka tidak yakin bahwa saya akan bisa mereka biayai hingga selesai SMA.
Orangtua selalu memikirkan rintangan ke depan. Akibatnya, takut mengambil tindakan yang berisiko. Dalam hati saya berpikir, kalau tidak dicoba kapan cara berpikir orangtua saya ini bisa berubah? Harus dicoba. Harus bertindak! Saya meyakinkan orangtua bahwa biaya sekolah ke depan pasti “selalu” ada jalan keluarnya. Dan, benar saya bisa selesai SMA tanpa ada utang. Mulai sejak itu, cara berpikir orangtua berubah. Maka, mereka senang jika adik-adik saya lebih memilih menuntut ilmu daripada menjadi “orang kampung”.
Saudara-saudari terkasih, marilah lebih kreatif merangkai hidup kita. Marilah kita membuktikan bahwa kita manusia yang berakal. Marilah kita semakin kreatif menghadapi perubahan zaman. Zaman semakin berubah, pikiran dan tindakan kita mesti berubah.
Orang yang mau berubah adalah orang yang selalu mencari informasi zaman. Orang yang mau berubah adalah orang yang berani bersaing. Orang yang mau berubah adalah orang yang berjuang keras. Orang yang mau berubah adalah orang yang selalu melihat peluang daripada kegagalan. Orang yang berubah adalah orang yang melakukan banyak hal.
Indonesia sulit berubah karena mentalitas Indonesia adalah mentalitas manja. Coba Anda bayangkan, India jauh lebih sejahtera dibanding Indonesia. Padahal India baru merdeka pada tahun 1947. Dua tahun setelah Indonesia merdeka. Mengapa India lebih sejahtera? Yah…India menghargai potensi bangsanya. India berani mengubah pola pikir rakyatnya agar berani bersaing. Kita pun bisa. Belum terlambat. Kita mesti berubah dan kreatif.
Posted in Life Diary, Motivasi | Leave a Comment »
“Terima Kasih, Penghinaan”
Posted by postinus pada September 24, 2009
Sebuah negeri hanya dihuni puluhan orang. Negeri itu indah dan makmur. Negeri suci. Negeri panggilan. Hidup tertata. Aturan hidup ada. “Hospitalitas” adalah semangat hidup mereka. Entah apa arti kata itu. Seolah tak berarti karena tak pernah dilakoni oleh penghuni yang sering mencetuskannya. Kata orang, jika kata itu dihayati oleh seseorang maka ia begitu ramah. Wajahnya berseri tidak menakutkan. Seseorang yang menghidupi “hospitalitas” berhati indah. Ia berpikiran jernih. Kata-katanya menyembuhkan. Tutur katanya enak didengar. Tidak bernada interogatif!
Posted in Life Diary, My Reflection | 2 Comments »
Hari Ini……
Posted by postinus pada Desember 21, 2007
Peristiwa hari ini perlu saya tulis. Saya santai. Santai sambil duduk santai. Ternyata dalam kesantaian, saya terkejut mendengar panggilan seorang teman. Ayo ke kampus kita ujian. Seolah saya tak percaya. Saya santai karena saya pikir saya ujian pukul 10.30. Eh benar, sialan. Gue belum belajar nih.
Makanya, lihat jadwal ujian. Nesehatku pada diriku. Ga perlu santai pasif. Santai tapi kreatif dong. Ya. itulah hidupku, ada saat dimana menikmati kesantaian di tengah kesibukan.
Posted in Life Diary | Leave a Comment »